30 Agustus 2007

14 jam yang Mengasyikan

Jam baru menunjukan pukul 06.30 di hari kamis yang cerah, siswa/i SMA 6 Jakarta Selatan telah berkumpul untuk mengikuti program outing class. Begitu pula dengan saya, dengan membawa tas ransel penuh dengan perlengkapan yang diperlukan. Mereka semua menggunakan pakaian bebas berwarna putih yang sudah diatur. Ketika jam sudah mendekati pukul 7 kami semua dikumpulkan untuk melakukan upacara pelepasan. Ketika Bapak Hamid telah berdiri di depan untuk memberi p4engarahan, kami masih tetap bersuara. Begitu pula ketika Kepala Sekolah Bapak Syafrudin kami tetap berisik, beliaupun marah dengan tampang juteknya. Pada intinya kami semua berdoa agar perjalanan kami berjalan dengan baik.


Kelompok saya kelas XI IPA 7 menempati bus terakhir yaitu bus 14. Kami cukup sulit menemukan bus ini dan ternyata bus ini parkir di dekat SMA 70 yaa cukuplah untuk olahraga pagi sebelum perjalannan dimulai. Saya duduk di belakang bersama sobat-sobat. Belum bus ini berjalan, kami semua saling berfoto ria di dalam bus. Apalagi setelah bus berjalan cahaya blitz dari kamera selalu bersinar dari setiap sudut bus. Tetapi mereka semua mulai lelah ketika baru setengah perjalanan. Pintu tol jatiluhur telah terlihat, kami semua mulai bersiap dan sanagt tertarik untuk meliah tempat tujuan pertama kami di satelit bumi Indosat.


Memasuki pintu gerbang satelit bumi Indosat kami langsung terpesona dengan begitu besarnya satelit yang sangat mudah terlihat. Kunjungan ini diawali dengan mendengarkan presentasi dari pihak Indosat kemudian mulailah kami memasuki satelit. Satelit bumi ini berisi berbagai perangkat keras yang jarang kita temui. Tak lupa kami mencatat setiap penjelasan dari operator satelit bumi sebagai bahan laporan. Kegiatan kami di satelit bumi Indosat berakhir sekitar pukul 12.00.


Karena sudah siang perut kami sudah keroncongan dan bus langsung menuju PLTA Jatiluhur untuk mengambil makanan. Pada saat makan siang hujan rintik-rintik turun membuat anak-anak berhamburan kembali ke dalam bus. Makanannya kurang enak dan banyak. Setelah seluruh anggota kelompok selesai makan siang, bus meluncur ketujuan terakhir yaitu ke daerah penghasil keramik yaitu Peleret. Perjalanan tidak terlalu lama karena jaraknya cukup dekat.



Sesampainya di sana rombongan kami disambut dengan hangat oleh masyarakat Peleret. Berjalan-jalan ke tempat pembuatan keramik untuk melihat proses pembuatan. Setelah puas mencari tahu cara pembuatan keramik kami langsung memperaktikannya di tempat awal. Walau panas terik yang menyengat tetap tidak dapat menghalangi kegiatan membuat kramik yang mengasyikan. Berbagai bentuk keramik kami ciptakan dari yang bagus sampai tak berbentuk, itulah karya kami. Keramik kami bawa sebagai kenang-kenagan yang takkan di lupakan.


Dari sana kami langsung menuju SMA 6. Perjalanan memakan waktu yang panjang karena kemacetan di tol dalam kota. Tetapi kami semua tak menghiraukannya karena kami sanagt menikmati perjalanan ini. Saya dan kawan-kawan bernyanyi lagu-lagu dangdut untuk menghilangkan rasa bosan. Kami juga saling berbagi cerita tentang kebersamaan kami di XI IPA 7 yang akan segera berakhir. Pada saat itu kami sangat merasa sedih. Tak terasa sudah pukul 20.30 bus sudah memasuki jalan Bulungan. Perjalanan kami sudah berakhir dengan pengalaman dan kejadian yang ayik dan tak akan di lupakan. Terima kasih anak-anak XI IPA 7.